Sunday, April 20, 2014

Kepada Sang Pe(r)mata(h) Hati

Permata hati yang hilang, yang juga sering kali menjadi pematah hati. Apa kabar? Sedang apa dan dimana? Sudah tak sepantasnya mungkin aku mempertanyakan hal klise ini. Dan lagi, aku sudah tahu kau enggan menjawab. Tapi, rasa penasaran akan keadaanmu melebihi rasa maluku. Sayang, semarah inikah kau? Mudah sajakah kau melupa apa yang keluar sendiri dari mulutmu? Kau bilang kau berbeda dari yang lainnya. Tapi kenapa sayang, kenapa kau sama saja seperti yang lainnya, kenapa kau mudah saja meninggalkan perjuangan yang belum kau menangkan?